Pakasa Cabang Jepara Besok Pimpin Kirab Haul Nyi Mas Semangkin di Mayong
PATI, iMNews.id – Padmo Dwi Handayani selaku Kepala Desa Maitan, Kecamatan Tambakromo mengajukan usul kepada Kraton Mataram Surakarta untuk mengizinkan kagungan-dalem prajuritnya hadir memeriahkan kirab dalam rangka haul Nyai Rara Kuning untuk tahun 2024. Usul itu disampaikan langsung di depan GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani yang memimpin rombongan dari kraton, di sela-sela acara ziarah di makam tokoh leluhur Dinasti Mataram yang didahului doa dan tahlil di pendapa makam, Rabu siang (26/7) lalu.
“Karena haul tokoh kami di sini yaitu Nyai Kara Kuning sudah pernah dimeriahkan oleh prajurit dari Kraton Surakarta, beberapa tahun lalu, malah di saat pandemi, dari pada tidak bisa dilayani karena kesibukan kraton, mulai sekarang kami mewakili warga Desa Mitan mengajukan usul. Agar untuk upacara haul tahun 2024, bisa dimeriahkan kirabnya oleh prajurit dari kraton. Kirabnya bisa keliling Desa Maitan. Masyarakat sini sangat senang kraton bisa hadir. Saat itu, kami satu-satunya desa yang berani mengadakan haul, bahkan menghadirkan kraton,” jelas Kades Padmo Dwi Handayani saat memberi sambutan selaku tuan rumah, siang itu.
Permohonan itu tidak langsung direspon Gusti Timoer sebagai pimpinan rombongan dari kraton yang mendapat tugas dari Pengageng Sasana Wilapa/Ketua Lembaga Dewan Adat, karena hal itu pasti akan dilaporkan kepada GKR Wandansari atau Gusti Moeng selaku Pemngageng Sasana Wilapa. Sambutan-sambutan dalam acara sebelum tabur bunga itu, juga diberikan kepada kraton yang diwakili BRAy Ida Probo Adinagoro. Dalam sambutannya, istri KPH Probo Adinagoro itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat adat Desa Maitan beserta seluruh pamong, termasuk Pakasa Cabang Pati, yang telah menerima rombongan dari kraton.
Setelah doa dan tahil yang dipimpin Masrukan dan Mochtar, GKR Timoer mengawali tabur bunga dan berdoa di pusara Nyai rara Kuning, kemudian diikuti anggota rombongan yang lain. Dua abdi-dalem jurukunci makam yaitu ML Kasman Pujomarsono dan MNg Suyati Hadi Prasetyo ikut mendampingi rombongan dari kraton yang sedang “nyekar”. Sementara, KRAT Mulyadi Puspopustoko selaku Ketua Pakasa Cabang Pati, bersama sejumlah pengurus cabang dan anak-cabang, ikut sibuk membantu mempersiapkan keperluan upacara dalam ziarah itu.
KRAT Mulyadi yang dimintai konfirmasi iMNews.id di lokasi makam Nyai Rara Kuning menyatakan, hampir semua pengurus Pakasa cabang mendapat kesibukan yang luar biasa bila datang bulan Sura dan juga Sapar, yang merupakan bulan berziarah bagi warga Nahdliyin pada umumnya, bagi warga sekitar Gunung Muria khususnya, dan warga Kabupaten Pati secara lebih khusus. Karena, begitu banyak lokasi makan tokoh leluhur Dinasti Mataram yang sudah dikenal luas masyarakat, hingga ketika digelar ritual haul yang bertepatan dengan bulan-bulan itu, pasti didatangi peziarah dari luar daerah, bahkan luar provinsi.
Kesibukan pengurus dan warga Pakasa cabang, terutama di saat tiap titik lokasi makam itu menggelar upacara haul yang menghadirkan rombongan dari Kraton Mataram Surakarta yang di dalamnya ada pasukan prajurit kraton lalu ada kirab budaya yang mengawalinya. Sepanjang pengalaman mengurus Pakasa Cabang Pati dalam tiga tahun ini, setiap prajurit kraton hadir mengikuti Gusti Moeng yang tampil dalam kirab budaya, apalagi beberapa hari sebelumnya diumumkan kepada masyarakat luas, pengunjung yang berziarah jumlahnya luar biasa, bisa ribuan orang.
“Ada belasan titik makam leluhur Dinasti Mataram di wilayah Kabupaten Pati. Gusti Wandan (Gusti Moeng-Red) pasti sudah kagungan jadwalnya. Selama lima tahun lebih sejak 2004, beliau selalu hadir dalam ritual haul yang digelar di masing-masing makam. Waktunya bisa berurutan, tiap hari. Tetapi karena harus disesuaikan dengan jadwal Gusti Wandan, banyak yang harus titik makam yang harus menyesuaikan jadwalnya. Apalagi sekarang, beluai sudah kembali sibuk di dalam kraton yang punya jadwal upacara cukup banyak, kadang bersamaan dengan di sini. Maka benar kalau mengutus Gusti Timoer,” ujar KRAT Mulyadi.
Karena begitu banyak titik lokasi makam dan hajadan haul seakan silih-berganti bergiliran di antara semua lokasi makam, menurut KRAT Mulyadi, memang terasa sekali di badan ketika sudah sampai di rumah, sehabis berkeliling menghadiri ritual haul di lokasi makam yang berbareng dengan hajadan menantu atau keperluan lain yang digelar warga atau pengurus Pakasa Cabang. Seperti saat menyambut rombongan yang dipimpin Gusti Timoer kemarin, disebutkan harus menempuh perjalanan 40-an KM dari kediamannya di Desa Ngerang Trimulyo, Kecamatan Juwana ke makam Nyai Rara Kuning di Desa Maitan, Kecamatan Tambakromo.
“Hampir semua lokasi makam itu ada di sisi selatan Kabupaten Pati. Padahal, rumah saya di Pati utara. Jadi, ya perlu tenaga ekstra untuk bisa menghadiri hajadan seperti ini, walau di dua lokasi saja. Kalau jalannya datar dan tidak berliku-liku lewat tengah hutan, nggak masalah. Karena medannya berat, dan banyak jalan yang rusak, itu yang cepat membuat badan lungkrah, capek. Tetapi, karena sudah menjadi gawa-gawene dan labuh-labet serta dipercaya sebagai ketua, ya enggak apa-apa. Nyaman-nyaman saja. Mudah-mudahan selalu diberi kesehatan dan kekuatan dari Allah SWT. Itu saja penyuwunan saya,” ujar KRAT Mulyadi.
Tak hanya harus menghadiri semua undangan di wilayah Pati, KRAT Mulyadi juga menuturkan bahwa Pakasa Cabang Pati punya tugas bersinergi dengan pengurus Pakasa Cabang tetangga di Jepara. Untuk itu, undangan Pakasa Cabang Jepara sudah diterimanya, yaitu untuk membawa 20 orang ke kawasan Mayong, Jepara, Kabupaten Jepara, Sabtu pagi (29/7/2023) besok. Menurut KRA Bambang, pamong wilayah di Kecamatan Mayong menggelar kirab haul Nyi Mas Semangkin (keluarga Ratu Kalinyamat), yang akan didukung penuh para prajurit Nguntara Praja dan Sura Praja Pakasa Jepara, Sabtu siang besok. (won-i1)