Hari Keenam “Kondur Ngedhaton”, Gusti Moeng Agendakan Tahlil dan Dzikir

  • Post author:
  • Post published:December 22, 2022
  • Post category:Regional
  • Reading time:6 mins read
You are currently viewing Hari Keenam “Kondur Ngedhaton”, Gusti Moeng Agendakan Tahlil dan Dzikir
MENYAMPAIKAN PENGADUAN : Gusti Devi didampingi BRM Yudistira sedang menyempaikan pengaduan atas kasus dugaan pencurian di kamar pribadinya di Bangsal Keputren, di kantor layanan Samapta Polresta Surakarta, Rabu siang (21/12). (foto : iMNews.id/dok)

Kasus Pencurian Diadukan Resmi Gusti Devi ke Polresta

SURAKARTA, iMNews.id – Memasuki hari keenam Gusti Moeng “Kondur ngedhaton” bersama semua “bebadan” beserta jajarannya dan elemen Lembaga Dewan Adat yang berkantor di lingkungan Kraton Mataram Surakarta, Kamis Pahing (22/12) hari ini, diagendakan akan digelar pisowanan dzikir dan tahlil yang akan digelar di halaman Pendapa Sasana Sewaka sisi utara dekat Panggung Sangga Buwana, malam nanti mulai pukul 19.30 WIB. Sementara, berbagai kegiatan lain yang bersamaan dengan mulainya “insiden kondur ngedhaton” juga terus berjalan, antara lain event “Pekan Seni Budaya dan Ekraf Hari Jadi 91 Tahun Pakasa” dan langkah Gusti Devi mengadukan kasus dugaan pencurian kamar pribadinya yang terjadi, Sabtu (17/12) siang sekitar pukul 11.00 WIB ke Polresta, Rabu siang (21/12).

“Iya, kemarin Gusti Devi diantar Yudis (buyutdalem, BRM Yudistira-Red), mengadukan kasus dugaan pencurian di kamar pribadinya ke Polresta. Tetapi prosesnya sudah berubah, tidak seperti dulu. Sekarang harus mengadu dulu. Setelah itu menunggu panggilan untuk membuat laporan,” jelas KPH Edy Wirabhumi selaku Pimpinan Lembaga Hukum Keraton Surakarta (LHKS) kepada iMNews.id, tadi pagi, setelah mendapat pemberitahuan dari GRAy Devi Lelyana Dewi (Gusti Devi) yang juga adik GKR Timoer Rumbai Dewayani yang merupakan putri-putri Sinuhun PB XIII itu.

MEMBERI PENJELASAN : Dalam dialog dengan Kapolresta Surakarta yang terjadi di depan Topengan Kori Kamandungan, Sabtu malam (17/12), Gusti Moeng sempat memberi penjelasan tentang “insiden kondur Ngedhaton” siang sebelumnya, karena ada dugaan pencurian diserta kekerasan di Bangsal Keputren. (foto : iMNews.id/dok)

Seperti diberitakan media ini (iMNews.id, 18/12), kamar pribadi salah seorang putri Sinuhun PB XIII di kompleks Bangsal Keputren itu diduga dibobol maling yang kali pertama diketahui para abdidalem pada Sabtu siang sekitar pukul 11.00 WIB. Teriakan maling dari para abdidalem terjadi bukan hanya karena kamar pribadi itu dijebol pintunya dan diacak-acak semua perabot pengisinya, melainkan juga karena ada salah seorang di antaranya dicekik oleh sosok yang diduga pelakunya.

Akibat teriakan dari dalam itu, para abdidalem terutama penjaga yang ada di dalam heboh, begitu pula yang berada di luar berdekatan dengan lokasi Bangsal Keputren, apalagi di antara para abdidalem bisa menghubungi orang-orang penting seperti Gusti Timoer Rumbai yang tinggal di ndalem Kayonan, arah selatan Bangsal Keputren. Kepada iMNews.id (Sabtu malam, 17/12), Gusti Moeng yang dihubungipun juga segera tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB dan baru bisa berada di dalam serta melihat kondisi kamar Gusti Devi yang dibobol maling, setelah memanjat tangga dan melompat pagar tembok dekat Panggung Ngindra, sisi barat Kori Talang Paten.

KEMBALI HIDUP : Bangsal Smarakata yang menjadi ajang latihan tari dan karawitan karena “insiden kondur Ngedhaton”, sejak Minggu siang (18/12) menunjukkan suasana Kraton Mataram Surakarta seakan mulai kembali hidup setelah “mati suri” lebih lima tahun akibat insiden April 2017. (foto : iMNews.id/dok)

Dengan pengaduan Gusti Devi yang datang ke Polresta, Rabu siang, kasus dugaan pencurian sudah tertangani dan diserahkan sepenuhnya proses penyelidikan dan penyidikannya. Sementara, kasus insiden kecil yang terjadi di sela-sela heboh memburu sosok yang diduga pembobol kamar Gusti Devi, juga diserahkan kepada aparat penegak hukum proses hukumnya. Kasus ini nyaris tak berarti dibanding sejumlah kasus besar lainnya yang terjadi dalam satu atau dua dekade terakhir dan dilaporkan ke Polresta, tetapi “mandeg” alias “dibiarkan” saja oleh pihak yang dilapori, misalnya kasus perusakan pintu Sasana Putra yang sengaja dijebol dengan ditabrak mobil hardtop milik mantan Bupati Wonogiri (2000-2010).

Kasus hukum yang menimpa Gusti Devi sebagai korban dugaan pencurian barang-barang milik pribadinya di Bangsal Keputren, memang tidak ada kaitannya dengan beberapa agenda kegiatan di antaranya event “Pekan Seni Budaya dan Ekraf Hari Jadi 91 Tahun Pakasa” yang digelar sejak 16 Desember dan akan berlanjut sampai tanggal 1 Januari 2023. Tetapi melalui kasus itu, Gusti Moeng bisa “kondur ngedhaton” bersama seluruh pejabat bebadan dan jajarannya serta berbagai elemen Lembaga Dewan Adat yang berkantor di lingkungan Kraton Mataram Surakarta.

PERLAKUAN LECEH : Bangunan kandang darurat lima ekor mahesa Kiai Slamet yang menjadi simbol perlakuan leceh terhadap lingkungan Pendapa Magangan, Minggu siang (18/12/2022) dibongkar dan satwa jinak pusakadalem itu dikembalikan ke kandang yang ada di Alkid. (foto : iMNews.id/dok)

Sejak Sabtu sore itu, Gusti Moeng dan semua pejabat bebadan mulai berbenah-benah dan menjalankan tugas serta kewajibannya dalam rangka pelestarian budaya Jawa di dalam kraton. Minggu siang (18/12), diadakan latihan tari bagi usia anak-anak siswa Sanggar Pawiyatan Beksa Kraton Mataram Surakarta. Begitu pula hari-hari berikutnya, para siswa dan anggota sanggar usia dewasa, juga berlatih tari di habitat asalnya yaitu Bangsal Smarakata. Bahkan pada Selasa Kliwon, Gusti Moeng menggelar gladen tari Bedaya Ketawang, yang tentu menjadi pisowanan kecil semua kerabat yang sudah rindu sowan, karena lima tahun lebih kraton “dinyatakan tertutup” bagi Gusti Moeng dan semua pengikut yang justru peduli dan sadar terhadap kewajiban serta tugasnya untuk melestarikan budaya Jawa.

Sampai hari keenam Kamis hari ini, semua agenda kegiatan terus berjalan sesuai yang direncanakan, misalnya event “Pekan Seni Budaya dan Ekraf Hari Jadi 91 Tahun Pakasa” yang menempati Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa yang terus menggelar berbagai jenis kesenian rakyat dari berbagai daerah dan kesenian khas kraton yang disajikan Sanggar Pawiyatan Beksa, hingga Rabu malam tadi. Kamis malam nanti, pentas kesenian libur sesuai tradisi kraton yang pantang menggelar kegiatan yang bersifat hiburan seni, tetapi diisi dengan tahlil dan dzikir yang diinisiasi Gusti Moeng bertempat di halaman dekat panggung Sangga Buwana, malam nanti mulai pukul 19.30 WIB. (won-i1)