Para Prajurit Pakasa Jepara Akan Memandu Kirab Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pati

  • Post author:
  • Post published:August 3, 2025
  • Post category:Budaya
  • Reading time:6 mins read
You are currently viewing Para Prajurit Pakasa Jepara Akan Memandu Kirab Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pati
RAJIN BERLATIH : Sebuah grup seni karawitan Laras Madya atau Santi Swara, sedang berlatih di kediaman salah seorang warga Pakasa Cabang Pacitan, Sabtu (2/8) semalam. Lama vakum, mulai beberapa waktu diaktifkan lagi berlatih untuk menjadi kesenian andalan Pakasa Cabang Bhumi Wengker. (foto : iMNews.id/Dok)

Pakasa Cabang Kudus Kerjabhakti Bersihkan Makam Mertua Sinuhun Amangkurat IV

JEPARA, iMNews.id – Para prajurit Bregada Nguntara Praja dan Korsik Sura Praja Pakasa Cabang Jepara akan menjadi pemandu kirab peringatan Hari Jadi Kabupaten Pati, Kamis 7 Agustus 2025 ini. Permintaan untuk menjadi pemandu kirab sekaligus “Manggala” kirab itu, langsung datang dari Pemkab Pati kepada KP Bambang S Adiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang Pati, bahkan “Menggala” kirab tersebut.

“Jadi, kami punya agenda kegiatan besar dua macam di bulan Agustus ini. Yang pertama Kamis (7/8), kami diminta mendukung kirab budaya Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati. Berikutnya, kami akan menggelar event Grebeg Mulud Njeporonan 26-30 Agustus, dalam sekaligus menyambut “Hadeging Kadipaten Jepara” atau Hari Jadi ke-491 Kabupaten Jepara,” jelas KP Bambang S Adiningrat menjawab pertanyaan iMNews.id.

Lebih lanjut, Ketua Pakasa Cabang Jepara itu Minggu (3/8) siang tadi menuturkan, keterlibatan Pakasa Jepara mendukung kirab budaya Hari Jadi Kabupaten Pati ini adalah kali pertama. Pemkab Pati meminta langsung kepada pengurus Pakasa Cabang Jepara, untuk menyertakan para prajurit Bregada Nguntara Praja dan Bregada Korsik Sura Praja di ajang kirab budaya di wilayah Pakasa “cabang tetangga” itu.  

KERJA-BHAKTI : Salah seorang dari rombongan utusan abdi-dalem Pakasa Cabang Kota Bekasi (Jabar), tampak sedang menjalankan tugasnya memberihkan konstruksi atap yang bisa dijangkau dengan sapu saat berlangsung keja-bhakti resik-resik Pendapa Sasanamulya, Minggu (3/8) hingga siang tadi. (foto : iMNews.id/Dok)

Menurutnya, akan dikerahkan 125 personel Bregada Nguntara Praja yang terdiri dari para abdi-dalem “Kanca Kaji” yang memperagakan para tokoh “Resi”, warga Pakasa yang didukung personel TNI Kodim 0719 Jepara dan Prajurit Korsik Sura Praja. Kegiatan ini juga dimaknai sebagai “pemanasan” untuk mendukung total event “Grebeg Mulud Njeporonan” yang digelar bersama Pemkab Jepara, 26-30 Agustus dalam rangka hari jadi.

Untuk keperluan dua hal itu, Yayasan Praja Hadipuran Manunggal yang dipimpin KRT Anam Setyopuro telah melakukan audiensi kepada Dandim 0719 Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi SE, Selasa (29/7). Audiensi yang dilakukan sekaligus mewakili pengurus Pakasa Cabang Jepara, untuk melakukan koordinasi mematangkan “kerja-sama” pelaksanaan “Grebeg Mulud Njeporonan” dan Hari Jadi Kabupaten Pati.

“Karena, kami mendapat dukungan Kodim 0719 untuk pelibatan para personel TNI dalam kirab budaya. Baik di Pati, Kamis (7/8) itu, apalagi untuk event di kandang (Jepara) sendiri, 26-30 Agustus itu. Karena untuk suksesnya peringatan Hari Jadi ke-491 Kabupaten Jepara. Kami bahkan berencana untuk mengadakan audiensi ke Polres Jepara untuk meminta dukungan personel kirab,” tambah KP Bambang S Adiningrat.

LOKASI PUSARA : Titik lokasi pusara makam Adipati Tirtakusuma (mertua Sinuhun Amangkurat Jawi/IV) sesuai yang ditunjuk KRRA Panembahan Didik Singonagoro, Minggu (3/8) siang tadi, tampak ditumbuhi rumpun pohon pisang. Ketua Pakasa Cabang Kudus mengajak 10-an orang bekerja bhakti membersihkan pusara itu. (foto : iMNews.id/Dok)

Di tempat terpisah, Pakasa Cabang Kudus menggelar kegiatan kerja-bhakti di makam Adipati Tirtakusuma, trah Sunan Kudus yang menjadi mertua Sinuhun Amangkurat IV atau Jai. Resik-resik makam yang dilakukan 10 warga Pakasa yang sempat diawali KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro, Minggu (3/) mulai pukul 08.00 WIB pagi tadi, menjadi peristiwa penting bagi Pakasa cabang setempat.

Kerja-bhakti yang diawali KRRA Panembahan Didik Singonagoro selaku Ketua Pakasa Cabang Kudus itu, menjadi peristiwa penting karena ada hubungan benang-merah antara makam Kyai Glongsor yang pernah beberapa kali diziarahi dengan kirab budaya, tahun-tahun lalu. Karena, makam yang ada di lahan kosong seluas sekitar 15 meter persegi di belakang kantor DPU kabupaten Kudus itu, terhubung dengan makam Kyai Glongsor.

“Sebenarnya sejak saya mulai merawat makam Mbah (Kyai) Glongsor beberapa tahun lalu, ada informasi makam itu tersambung dengan makam-makam di dekatnya. Termasuk lahan makam yang tinggal 15-an meter persegi di belakang kantor DPU Kudus itu. Karena, ada tembok batas rumah Bu Gufron, yang sekaligus menjadi batas makam Mbah (Kyai) Glongsor yang ada di belakang. Tembok itu memisahkan makam di sebelahnya”.

ADA DI SEBELAH : Setelah rumpun pohon pisang yang menutup pusara makam Adipati Tirtakusuma dibabat, bangunan makam Kyai Glongsor yang berada di sebelah kelihatan, walau masih tersekat pagar tembok. Dua makam tokoh di zaman Kraton Mataram Kartasura ini bersebalahan, karena dulunya berada satu lahan makam. (foto : iMNews.id/Dok)

“Makam yang selama ini terkesan sebagai lahan kosong di belakang kantor DPU Kudus itu, ternyata justru makam Adipati Tirtakusuma yang menurunkan Kanjeng Ratu Kentjana, garwa prameswari Sinuhun Amangkurat Jawi (IV). Itu berarti, beliau (Adipati Tirtakusuma) adalah eyang dari Sinuhun PB II. Maka, saya selama ini merasa belum yakin dengan informasi di kompleks makam Sunan Kudus,” ujar KRRA Panembahan Didik.

Menurutnya, informasi tentang makam Adipati Tirtakusuma yang menurunkan Kanjeng Ratu Kentjana permaisuri Sinuhun Amangkurat Jawi yang jumeneng nata di Kraton Mataram Surakarta  saat berIbu-Kota di Kartasura itu, kemungkin besar tidak ada di kompleks makam Sunan Kudus yang ada di tengah kota. Karena sewaktu diziarahi, di sana tidak ditemukan makam yang bertuliskan nama Adipati Tirtakusuma.

Saat dilakukan kerja-bhakti pagi hingga siang tadi, menurutnya ada sepasang makam yang sebenarnya dekat sekali dengan makam Kyai Glongsor, tetapi terpisah oleh tembok yang dibangun setelah tahun 1970-an. Karena, informasi yang diterima dari orangtua maupun kakeknya,  makam itu dulunya makam keluarga trah keturunan Sunan Kudus yang luas, tetapi terpenggal-penggal karena dijual para keturunannya.

SEMENTARA DITUTUP : Setelah dibersihkan dari tetumbuhan yang menutup di atasnya, pusara makam Adipati Tirtakusuma diratakan dan untuk sementara ditutup batu granit bekas. Makam itu ditemukan dan langsung dibersihkan warga Pakasa Kudus, Minggu (3/8) hingga siang tadi, dipimpin KRRA panembahan Didik Singnagoro. (foto : iMNews.id/Dok)

Sementara itu, Pakasa Cabang Kota Bekasi (Jabar) juga mempunyai agenda kegiatan keja-bhakti “resik-resik” ruang Pendapa Sasanamulya dalam sehari, Minggu (3/8) dari pagi hingga siang tadi. KRA Joko Murdianto Bintoro Adiningrat selaku Pangarsa yang dihubungi di tempat terpisah, menyebutkan, ada enam orang warganya yang diutus untuk bekerja-bhakti membersihkan ruang Pendapa Sasanamulya, siang tadi.

Di tempat terpisah, KRT Suyono S Adiwijoyo selaku Ketua Harian Pakasa Cabang Ngawi (Jatim) menyebutkan, pengurus cabangnya baru bersiap-siap mendukung agenda kegiatan Grebeg Mulud yang digelar Pakasa Cabang Jepara. Seperti yang sudah dilakukan tahun lalu, Grebeg Mulud tahun 2025 ini, Pakasa cabang Ngawi berkosentrasi mendukung event itu, dengan melibatkan sejumlah unit seni reog ke Jepara.

Walau beberapa Pakasa cabang lain yang dihubungi iMNews.id menyatakan belum punya agenda kegiatan dalam rangka 17-an, namun Pakasa Cabang Pacitan (Jatim) yang dipimpin KRAT Heru Arif Pianto Wedyonagoro kini sedang membangkitkan semangat sekelompok kesenian Laras Madya atau Santiswaran. Ada grup seni karawitan religi yang telah lama vakum di cabang itu, kini aktif berlatih menjadi Pakasa Pacitan. (won-i1)