Kraton Akan Gelar “Adang Tahun Dal”, Gunakan Dandang Pusaka “Kiai Dhudha”

  • Post author:
  • Post published:July 5, 2025
  • Post category:Regional
  • Reading time:4 mins read
You are currently viewing Kraton Akan Gelar “Adang Tahun Dal”, Gunakan Dandang Pusaka “Kiai Dhudha”
ZAMAN PB XII : Ritual "adang tahun Dal" pada zaman jumenengnya Sinuhun PB XII digelar dalam upacara kebesaran Kraton Mataram Surakarta di bulan Mulud. Ritual itu bersamaan dengan berlangsungnya ritual Sekaten Garebeg Mulud sebelum 2004. Dandang pusaka Kiai Dudha disiapkan untuk adang. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Beberapa Agenda Upacara Adat di Bulan Sura Setelah Kirab Pusaka

SURAKARTA, iMNews.id – Kraton Mataram Surakarta akan menggelar upacara adat “Adang Tahun Dal” yang menggunakan “dandang” pusaka Kiai Dhudha. Upacara adat menanak nasi dalam tradisi di kraton digelar dalam “sewindu” sekali, saat jatuh bulan Mulud di Tahun Dal seperti Tahun Jawa 1959 ini di dapur atau “pawon Gandarasan”.

Karena berlangsungnya ritual “adang” itu berkaitan dengan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW, maka berlangsungnya ritual itu ketika kraton memasuki perayaan kelahiran atau hari besar peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW. Kraton menamakan ritual peringatan di bulan Mulud (Tahunb Dal 1959) itu, dengan sebutan Sekaten Garebeg Mulud.

UPACARA KEBESARAN : Datangnya bulan Mulud yang ditandai ritual Sekaten Garebeg Mulud, apalagi bersamaan ritual “adang tahun Dal”, pasti ada pisowanan semua elemen masyarakat adat dalam busana kebesaran seperti tampak sedang ditata KPH Adipati Sangkoyo Mangunkusumo di awal tugas Bebadan Kabinet 2004, sebelum 2017. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Upacara adat “adang sega” (menanak nasi) dengan “dandang” pusaka itu, adalah sebuah tradisi yang menggambarkan tanggung-jawab dan kewajiban seorang Raja atau pemimpin, untuk menghidupi seluruh rakyat dan keluarganya. Ritual delapan tahun sekali itu diagendakan Bebadan Kabinet 2004 akan digelar tanggal 4 hingga 9 Agustus 2025.

Dalam upacara adat Sekaten Garebeg Mulud yang tepat di Tahun Dal 1959 ini, bagi kraton merupakan perayaan keagamaan versinya yang dianggap berskala besar. Karena, selain ada rangkaian Sekaten hingga puncak Garebeg Mulud yang ditandai dengan keluarnya hajad-dalem Gunungan, juga disertai adang sega dengan dandang Kiai Dhudha.

SEGERA TIBA : Berbagai kegiatan mewarnai bulan Sura di Tahun Baru Jawa Dal 1959 kini sedang berjalan dan masih ada beberapa agenda penting. Tak lama lagi, kraton segera menyambut perayaan hari besar peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW yang bernama Sekaten Garebeg Mulud. Apalagi, juga digelar ritual “adang tahun Dal” di bulan Mulud ini. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Seperti yang pernah dilakukan tiap datang hitungan sewindu di Tahun Jawa Dal, pisowanan untuk upacara adat ini semua mengenakan busana adat kebesaran dan pisowanan terbagi di beberapa tempat sesuai urutan tatacaranya. Karena, selain pisowanan Sekaten Garebeg Mulud di Pendapa Sasana Sewaka, ada pisowanan adang di Pawon Gandarasan.

Sebelum agenda upacara adat menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW di bulan Mulud, Bebadan Kabinet 2004 Kraton Mataram Surakarta masih punya banyak agenda kegiatan di bulan Sura Tahun Baru Jawa Dal 1959 ini. Setelah ritual kirab pusaka yang melibatkan 2.500-an orang dari berbagai elemen, akan ada beberapa agenda ritual lagi.

MENANDAI MULUD : Menandai datangnya bulan Mulud di Tahun Dal 1959 pada 2025 ini, adalah agenda jamasan berbagai uba-rampe yang digunakan untuk upacara adat “adang sega tahun Dal”, termasuk “dandang Kiai Dhudha” dan gamelan Sekaten seperti rangkaian gong di Bangsal Bale Bang. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Agenda kegiatan di bulan Sura itu, adalah jamasan makam Sinuhun Amangkurat Agung di Astana Pajimatan Tegalarum, Kabupaten Slawi/Tegal, 21 Juli. Namun sebelumnya, kraton juga punya agenda kegiatan mendukung upacara adat ganti langse makam Eyang Djayengrana di Desa Pulung, Kecamatan Pulungmerdika, Ponorogo, 19 Juli.

Kraton juga mengagendakan kegiatan mendukung kirab budaya dalam menyambut bulan Sura yang digelar masyarakat Kedungcowek di Kecamatan Wirosari, Grobogan, 20 Juli. Dan agenda yang paling dekat, adalah pisowanan upacara adat “pengetan 279 tahun adeging nagari Mataram Surakarta” 17 Sura Je 1670 di Sasana Handrawina, Sabtu (12/7).

JAMASAN MERIAM : Menyambut bulan Mulud di Tahun Dal 1959 ini, Kraton Mataram Surakarta punya agenda penting persiapan gelar Sekaten Garebeg Mulud sekaligus ritual “adang tahun Dal” tahun 2025 ini. Saat berlangsung hajad-dalem Sekaten Garebeg Mulud, juga akan digelar jamasan meriam pusaka Nyai Setomi di Pendapa Sitinggil Lor. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Meski tidak berhubungan dengan upacara adat peringatan datangnya Tahun Baru Jawa, Sura, Dal 1959, namun Bebadan Kabinet 2004 juga mengagendakan kegiatan lain di bulan Sura ini. Yaitu “tetepan” pengurus Pakasa Cabang Karanganyar periode 2025-2030, juga menata-ulang beberapa pengurus cabang lain, di antaranya Boyolali. (won-i1)