Beberapa Agenda Upacara Adat di Bulan Sura Setelah Kirab Pusaka
SURAKARTA, iMNews.id – Kraton Mataram Surakarta akan menggelar upacara adat “Adang Tahun Dal” yang menggunakan “dandang” pusaka Kiai Dhudha. Upacara adat menanak nasi dalam tradisi di kraton digelar dalam “sewindu” sekali, saat jatuh bulan Mulud di Tahun Dal seperti Tahun Jawa 1959 ini di dapur atau “pawon Gandarasan”.
Karena berlangsungnya ritual “adang” itu berkaitan dengan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW, maka berlangsungnya ritual itu ketika kraton memasuki perayaan kelahiran atau hari besar peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW. Kraton menamakan ritual peringatan di bulan Mulud (Tahunb Dal 1959) itu, dengan sebutan Sekaten Garebeg Mulud.

Upacara adat “adang sega” (menanak nasi) dengan “dandang” pusaka itu, adalah sebuah tradisi yang menggambarkan tanggung-jawab dan kewajiban seorang Raja atau pemimpin, untuk menghidupi seluruh rakyat dan keluarganya. Ritual delapan tahun sekali itu diagendakan Bebadan Kabinet 2004 akan digelar tanggal 4 hingga 9 Agustus 2025.
Dalam upacara adat Sekaten Garebeg Mulud yang tepat di Tahun Dal 1959 ini, bagi kraton merupakan perayaan keagamaan versinya yang dianggap berskala besar. Karena, selain ada rangkaian Sekaten hingga puncak Garebeg Mulud yang ditandai dengan keluarnya hajad-dalem Gunungan, juga disertai adang sega dengan dandang Kiai Dhudha.

Seperti yang pernah dilakukan tiap datang hitungan sewindu di Tahun Jawa Dal, pisowanan untuk upacara adat ini semua mengenakan busana adat kebesaran dan pisowanan terbagi di beberapa tempat sesuai urutan tatacaranya. Karena, selain pisowanan Sekaten Garebeg Mulud di Pendapa Sasana Sewaka, ada pisowanan adang di Pawon Gandarasan.
Sebelum agenda upacara adat menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW di bulan Mulud, Bebadan Kabinet 2004 Kraton Mataram Surakarta masih punya banyak agenda kegiatan di bulan Sura Tahun Baru Jawa Dal 1959 ini. Setelah ritual kirab pusaka yang melibatkan 2.500-an orang dari berbagai elemen, akan ada beberapa agenda ritual lagi.

Agenda kegiatan di bulan Sura itu, adalah jamasan makam Sinuhun Amangkurat Agung di Astana Pajimatan Tegalarum, Kabupaten Slawi/Tegal, 21 Juli. Namun sebelumnya, kraton juga punya agenda kegiatan mendukung upacara adat ganti langse makam Eyang Djayengrana di Desa Pulung, Kecamatan Pulungmerdika, Ponorogo, 19 Juli.
Kraton juga mengagendakan kegiatan mendukung kirab budaya dalam menyambut bulan Sura yang digelar masyarakat Kedungcowek di Kecamatan Wirosari, Grobogan, 20 Juli. Dan agenda yang paling dekat, adalah pisowanan upacara adat “pengetan 279 tahun adeging nagari Mataram Surakarta” 17 Sura Je 1670 di Sasana Handrawina, Sabtu (12/7).

Meski tidak berhubungan dengan upacara adat peringatan datangnya Tahun Baru Jawa, Sura, Dal 1959, namun Bebadan Kabinet 2004 juga mengagendakan kegiatan lain di bulan Sura ini. Yaitu “tetepan” pengurus Pakasa Cabang Karanganyar periode 2025-2030, juga menata-ulang beberapa pengurus cabang lain, di antaranya Boyolali. (won-i1)