Baru Bisa Kumpulkan 150-an Lulusan, Babaran 8 hingga 20
SURAKARTA, iMNews.id – Lembaga Sanggar Pasinaon Pambiwara bersama Yayasan Pawiyatan Kabudayan Kraton Mataram Surakarta
menggelar acara halal-bihalal dengan para lulusan atau purnawiyata sanggar itu, di ndalem Kayonan, Baluwarti, Jumat malam (19/5). Halal-bihalal diikuti 150-an lulusan yang rata-rata “babaran” atau angkatan 8 hingga 20, padahal lembaga yang kelahirannya diinisiasi GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku ketua yayasan di tahun 1993 itu, hingga wisuda Babaran 39 awal tahun ini, tercatat sudah meluluskan lebih dari 3.000 orang.
“Ya, memang belum bisa diikuti perwakilan dari semua babaran. Mungkin lain waktu bisa dipersiapkan lebih baik. Karena situasinya ya masih belum pulih setelah pandemi. Jadi, baru ada perwakilan dari Babaran 8 sampai 20. Masih banyak yang tidak kelihatan. Baik dari jumlah lulusannya maupun jumlah Babarannya. Karena, yang terakhir kemarin (13/5) itu sudah sampai babaran 39, yang lulus 94 orang,” ujar Gusti Moeng selaku Ketua yayasan Pawiyatan Kabudayan yang juga penasihat Pasipamarta, yang dihubungi iMNews.id, siang tadi.
Pasipamarta adalah paguyuban para lulusan Sanggar Pasinaon Pambiwara dari Babaran I hingga selanjutnya, karena para pamong dan dwija sanggar selalu menganjurkan kepada para lulusan agar bergabung dalam wadah silaturahmi antara para lulusan di Pasipamarta. Selain sebagai wadah silaturahmi, Pasipamarta bisa menjadi pusat informasi dan komunikasi antar anggota dan antara paguyuban dengan sanggar atau kraton untuk tujuan-tujuan edukasi dan pengembangan lanjutan, ketika diperlukan untuk bekal aktivitas dan profesi di tempat asal masing-masing.
Seperti diketahui, Sabtu malam (13/5), Sanggar Pasinaon Pambiwara mewisuda 94 lulusannya yang terdiri dari sanggar pusat, cabang Semarang, Malang dan cabang Biltar. Ada beberapa cabang lagi di sejumlah daerah di Jateng dan Jatim tidak aktif atau justru dibekukan karena berjalan di luar kendali garis kebijakan pusat. Sementara, Gusti Moeng selaku Ketua Yayasan Pawiyatan Kabudayan yang mengelola sanggar-sanggar itu menyarankan kepada Pengurus Pakasa Jepara agar membuka cabang baru di daerahnya. (won-i1)